Materi
Ajar
A. Pengertian dasar akuntansi
Menurut
AICPA (American Institute of Certified Public Accountant) akuntansi adalah
seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan suatu cara tertentu
dan dalam nilai uang terhadap transaksi yang bersifat keuangan.
Sedangkan
menurut AAA ( American Accounting Association) Accounting is the process of identifying, measuring and communicating
economic information, action, judgement, and decisions by users of the
information. Akuntansi adalah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran,
dan pelaporan informasi ekonomi sebagai dasar pertimbangan dan pengambilan
keputusanoleh para pengguna informasi keuangan tersebut.
Berdasarkan
definisi tersebut, maka dapat disimpulkanpengertian akuntansi sebagai berikut:
1. Masukan
(input) akuntansi sebagai sistem informasi adalah informasi ekonomi dari
kegiatan (transaksi) organisasi ataupun perusahaan.
2. Masukan
tersebut diolah melalui proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan untuk
menghasilkan keluaran (output) yang berupa informasi atau laporan keuangan,
3. Keluaran
tersebut digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan bisnis oleh pemakai
informasi tersebut.
Akuntansi
berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam
bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi
digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil
keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Sejarah
akuntansi
1494 : Luca Pacioli memperkenalkan sistem double entry melalui buku Summa de Arithmetica, Geometrica,
Proportioni, et Proportionalita
1642 : VOC membawa akuntansi ke Indonesia
1700an : revolusi industri memodifikasi double entry
menjadi anglo saxon
1957 : Prof. Dr. Abutari adalah satu-satunya
akuntan di Indonesia, dan bermunculan akuntan-akuntan baru
1973 : IAI membuat prinsip Akuntansi Indonesia
1984 : IAI merombak PAI menjadi Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
B. Kualitas informasi akuntansi
Informasi
akuntansi yang berbentuk laporan keuangan berkualitas jika memenuhi beberapa
syarat yaitu:
1.
Perbandingan antara manfaat dan biaya
Pertimbangan utamanya adalah bahwa
manfaat laporan akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya untuk membuat
laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar
daripada manfaat yang bisa diterima oleh pemakai informasi tersebut.
2.
Dapat dimengerti
Informasi dapat dimengerti oleh
pemakai karena dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan
dengan batas pengertian atau pengetahuan pemakai.
3.
Relevan
Agar informasinya relevan, maka
dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang akan membantu
para pemakai dalam pengambilan keputusan yang memerlukan penggunaan data
akuntansi.
4.
Dapat dipercaya
Suatu informasi akuntansi yang dapat dipercaya tergantung pada tiga hal:
a.
Dapat diuji
Informasi harus dapat diuji kebenarannya dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama.
b.
Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung
pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
c.
Menyajikan yang sebenarnya
Informasi akuntansi dikatakan dapat dipercaya bila informasi itu memang
berasala dari kondisi ekonomi atau kejadian yang seharusnya terjadi.
5.
Nilai prediksi
Informasi tentang keadaan keuangan
masa sekarang atau kinerja masa lalu bisa memiliki nilai prediksi. Artinya dapat
digunakna sebagai dasar memprediksi masa depan.
6.
Feedback (umpan balik)
Umpan balik dapat berupa prediksi,
pembenaran, atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
7.
Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini
mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan
keputusan perusahaan dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan
8.
Dapat dibandingkan atau konsisten
Dapat dibandingkan dimaksudkan agar
pembaca laporan keuangan dapat lebih mudah mengetahui persamaan dan perbedaan
di antara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan. Dengan prosedur dan prinsip
yang sama, perbedaan antara dua perusahaan sejenis akan disebabkan oleh keadaan
ekonomis perusahaan yang bersangkutan, bukan oleh perbedaan dalam aplikasi
prinsip dan prosedur akuntansi.
9.
Materiality (cukup berarti)
Tuntutan prinsip-prinsip akuntansi
bisa diabaikan jika suatu laporan keuangan dianggap penting bagi pemakai
laporan keuangan tersebut. Jadi, tuntutan prinsip akuntansi bisa diabaikan
selama tidak menyebabkan kekeliruan atau kesalahan laporan yang memengaruhi
keputusan/penilaian pembaca laporan.
C. Proses akuntansi
Kegiatan
akuntansi meliputi proses pencatatan, pengelompokkan, peringkasan, pelaporan,
dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Proses pencatatan dan
pengelompokkan transaksi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan. Proses
pelaporan dan penganalisisan data dilakukan dalam satu periode waktu. Kegiatan
akuntansi memiliki peran penting dalam menyajikan laporan keuangan suatu
perusahaan. Oleh karena itu, informasi akuntansi harus disajikan dalam bentuk
laporan secara akurat dan tepat waktu sehingga berguna bagi pemakai informasi
akuntansi.
Perusahaan
memerlukan suatu proses yang terdiri dari beberapa aktivitas akuntansi dalam
rangka menghasilkan informasi ekonomi. Proses akuntansi ini akan terjadi secara
berulang dan berkelanjutan pada periode-periode akuntansi berikutnya. Inilah
mengapa akuntansi disebut juga siklus akuntansi (accounting cycle).
Bukti
transaksi à
membuat jurnal umum à posting ke buku besar à
menyusun neraca saldo à menyusun laporan keuangan (dengan
menyusun kertas kerja) à membuat jurnal penutup àmembuat
jurnal pembalik.
D. Pemakai Informasi Akuntansi
1. Pihak
Internal
Pihak internal adalah pihak yang
berhubungan langsung dengan operasi perusahaan senari-hari, yaitu pemimpin
perusahaan. Pemimpin perusahaan berkepentingan terhadap informasi akuntansi
karena dialah yang bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan. Pemimpin dapat
membuat kebijakan perusahaan berdasarkan informasi akuntansi dalam
pengalokasian biaya, penyusunan anggaran, penetapan harga pokok, penetapan
harga jual yang menguntungkan. Kebijakan dikomunikasikan dengan pihak dalam
maupun luar perusahaan.
2. Pihak
Eksternal
Pihak eksternal adalah pihak yang berkepentingan
terhadap perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat
berbagai keputusan di perusahaan.
a. Pemilik
perusahaan atau pemegang saham atau investor
Investor adalah pihak yang
berkepentingan atas maju mundurnya perusahaan karena merekalah yang menanggung
risiko atas modal yang disetornya ke dalam perusahaan.
b. Karyawan
dan serikat pekerja
Jika kondisi keuangan baik, karyawan
dapat menuntut perbaikan penghasilan
c. Kreditor
Perusahaan mendapat pinjaman dari
kreditur. Kreditur bisa mengetahui keadaan perusahaan setelah melihat atau
menganalisis informasi yang disajikan oleh akuntansi.
d. Badan-badan
pemerintah
Badan pemerintah menggunakan informasi
kauntansi dalam hal perpajakan dan ketenagakerjaan
e. Pelanggan
Pelanggan dalam hali ini mencakup konsumen
dan supplier.
f. Masyarakat
Masyarakat terutama yang berada di
sekitar perusahaan berkepentingan terhadap perusahaan dalam hal penyediaan
lapangan kerja dan manfaat sosial lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar