Minggu, 02 Juni 2013

Tidur yang Berkualitas II


Reader, setelah membahas tentang kulitas tidur yang ideal, sekarang kita membahas tentang kuantitas tidur yang ideal. Setahu saya, waktu tidur yang ideal berkisar antara 8 jam perhari untuk remaja dan dewasa. Namun ternyata pendapat itu dibantah oleh seorang dokter dari california (Daniel f.Kripke seorang ahli psikiatri dari Universitas California) . Hasil penelitian yang ia lakukan sekitar 6 tahun di amerika serikat dan jepang memberikan suatu kesimpulan bahwasannya tidur 8 jam sehari semalam memiliki resiko kematian lebih cepat dibandingkan tidur selama 6-7 jam Sehari semalam. Penelitian tersebut melibatkan responden yang memiliki usia mulai dari 30 tahun sampai 120 tahun. 

Ditinjau dari waktu tidur Rasulullah, Rasulullah tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Prinsipnya, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur selepas isya dan bangun pada pertengahan malam kedua.  Ibnu Abbas pernah bertutur: “Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Maimunah untuk melihat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur”. Namun terkadang beliau bersama sahabat tidur malam selepas berdiskusi yang ada kaitannya dengan masalah kaum muslimin. Hal ini tidak mengapa, yang dilarang adalah setelah isya melakukan diskusi yang tidak bermanfaat atau ngobrol/ngegosip  sehingga tidurnya larut malam dan subuh kesiangan. Selain itu: ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan. yaitu : 
1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh
Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata :

“Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”

Jadi, kesimpulan yang bisa saya ambil dari beberapa postingan di atas adalah: kuantitas tidur yang baik untuk remaja dan dewasa adalah sekitar 6-7 jam per hari dengan waktu sesudah Isya sampai sebelum subuh (mungkin berkisar antara jam 21.00-03.00)
Sekian, semoga bermanfaat :)

Sumber: 
http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/tahukah-anda-waktu-tidur-yang-tidak-diperbolehkan-dalam-islam.htm#.UatpqcrEPIU
 http://blogs-artikelkesehatan.blogspot.com/2012/06/pola-tidur-sehat-8-jam-dibantah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar