Kamis, 06 Juni 2013

crying and its benefit



Menangis adalah keluarnya air mata karena sebab-sebab tertentu. Menangis, menangis bagi sebagian orang mungkin identik dengan kelemahan, kesedihan, ketidakberdayaan, dan sejenisnya. Namun menurut saya, semua bagian dari kehidupan ini dekat sekali dengan menangis. Ketika tidak bisa meluapkan emosi atau menahan terus emosi itu, mungkin lama kelamaan kita akan mengeluarkan air mata. Ketika mendapat kabar gembira dan kita tidak dapat lagi membendung kebahagiaan kita, boleh jadi kita juga akan mengeluarkan air mata. Begitu juga kesedihan, ketika kita merasa begitu sedih entah karena hal apapun, boleh jadi kita menangis. Ketika kita sedang kebingungan, jika dalam salah satu lagu pop Indonesia kita dengar dengan ‘tak tahu arah jalan pulang’ , boleh jadi kita juga akan menangis. Ketika sangat putus asa, ketika ingat dengan dosa-dosa kita, ketika sangat kesepian, ketika teringat hal-hal menyedihkan ataupun menyenangkan, boleh jadi kita menangis.
Lagi, mungkin menangis identik dengan wanita, makhluk ciptaanNya yang sebenarnya amat banyak keistimewaan pada dirinya.  Tidak, menangis dekat sekali dengan semua orang. Anak-anak, Ibu, Bapak, remaja perempuan maupun laki-laki, kakek, nenek. Mungkin memang banyak orang yang mengaku bahwa dalam hidupnya ia pantang untuk menangis, namun 99% saya yakin mereka semua pernah menangis meskipun hanya sekali atau dua kali. Bahkan, seorang body guard, tentara, polisi, atlit, atau apapun itu yang kita lihat fisik mereka sempurra, tak layak untuk menangis, mereka pun pernah menangis. Ya, ketika mereka lahir, mereka sudah menangis, Tapi bukan itu yang kumaksud menangis dalam hal ini. Bukan menangis karena mereka lahir ke dunia, namun menangis karena sesuatu.
Menangis banyak manfaatnya, namun, sebagai Muslim kita juga harus tahu batas-batas dalam menangis, kapan kita boleh menangis, apa saja yang patut kita tangisi. Saya memang belum tahu pakemnya, dalam artian hal apa saja yang boleh atau tidak boleh kita tangisi, namun, tentunya, tidak dianjurkan menangis terlalu dalam karena hal yang bersifat duniawi. Bahkan, ketika ada salah satu keluarga kita yang meninggal, kita tidak boleh menangis terlalu dalam (meratapi).
Berikut beberapa manfaat menangis yang saya kutip dari salah satu blog (http://senitea.wordpress.com/2012/04/22/kapan-terakhir-anda-menangis/)
  1. Membantu penglihatan.
    Air mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata itu sendiri sehingga membantu penglihatan kita, dapatkan dibayangkan bila mata kita mengalami kekeringan.
  2. Membunuh bakteri.
    Dalam air mata terkandung cairan lisozom sebagai antibakteri alami yang mampu membunuh bakteri 90-95% hanya dalam 5-10menit.
  3. Meningkatkan mood.
    Dengan menangis anda dapat mengurangi level depresi, sehingga mood anda akan terangkat kembali. Air mata ini mengandung 24% protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
  4. Mengeluarkan racun.
    Hasil studi ahli biokimia William Frey mengungkapkan bahwa air mata yang keluar akibat menangis mengandung racun yang lebih tinggi dari yang terkena debu atau iritasi. Ternyata, air mata tersebutlah yang membawa racun keluar dari dalam tubuh.
  5. Mengurangi stress.
    Air mata dapat mengurangi hormone stress dalam tubuh seperti endorphin, leucine-enkaphalin dan prolactin. Sehingga, dapat menurunkan level stress dan membantu melawan penyakit yang diakibatkan oleh stress seperti tekanan darah tinggi.
  6. Melegakan perasaan.
    Hasil penelitian Dr Gerald R. Bergman, seorang profesor di Medical University of Ohio menunjukan bahwa 88,8% orang merasa lebih baik setelah menangis dan hanya 8,4% yang merasa lebih buruk.Ketika anda didera musibah, cobaan dan masalah. Namun, setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega.
Sedangkan menangis dalam islam sangat dianjurkan, menangis bukanlah tanda lemahnya jiwa seseorang. Khalifah Umar bin Khattab RA, seorang khalifah yang terkenal tegas dan tidak kompromi dengan kedzholiman dan mampu membuat ciut nyali musuh-musuh islam. Namun, dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang dimiliki ternyata beliau mudah sekali menangis ketika berdiri sholat menghadap Alloh SWT atau saat berdzikir menyebut asma Alloh SWT.
Sosok yang lain yaitu Muhammad Al-Fattah, penakluk Konstantinopel. Beliau adalah sosok perkasa yang disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya dalam medan pertempuran, namun seringkali menangis tersedu-sedu saat mengadu kepada Alloh SWT di sepertiga malam di tengah-tengah kemah pasukannya yang terlelap kelelahan karena bertempur.
Dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 58, Alloh SWT berfirman:
“…apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Ada juga Hadist riwayat Bukhari-Muslim yang berbunyi:
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, pada suatu hari Rasulullah berkhutbah yang mana belum pernah aku mendengar khutbah Beliau yang seperti itu. Maka Beliau bersabda dalam khutbahnya itu: “Andaikata kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu semua akan sedikit tertawa dan banyak menangis”. Anas berkata, “saat itu para Sahabat Nabi semuanya menutup wajah mereka sambil menangis tersedu-sedu”.
Rasulullah SAW berpesan:
“Mata yang beku yang tidak mampu menangis adalah karena hati orang itu keras dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa yang telah diperbuat. Banyaknya dosa yang dibuat seseorang adalah karena orang tersebut lupa mati, sedangkan lupa mati datang akibat panjangnya angan-angan. Panjang angan-angan muncul karena terlalu cinta pada dunia, sedangkan terlalu mencintai dunia adalah pangkal segala perbuatan dosa.”

Sekian, semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar