Menangis adalah keluarnya air mata karena
sebab-sebab tertentu. Menangis, menangis bagi sebagian orang mungkin identik
dengan kelemahan, kesedihan, ketidakberdayaan, dan sejenisnya. Namun menurut
saya, semua bagian dari kehidupan ini dekat sekali dengan menangis. Ketika tidak
bisa meluapkan emosi atau menahan terus emosi itu, mungkin lama kelamaan kita
akan mengeluarkan air mata. Ketika mendapat kabar gembira dan kita tidak dapat
lagi membendung kebahagiaan kita, boleh jadi kita juga akan mengeluarkan air
mata. Begitu juga kesedihan, ketika kita merasa begitu sedih entah karena hal
apapun, boleh jadi kita menangis. Ketika kita sedang kebingungan, jika dalam salah
satu lagu pop Indonesia kita dengar dengan ‘tak tahu arah jalan pulang’ , boleh
jadi kita juga akan menangis. Ketika sangat putus asa, ketika ingat dengan
dosa-dosa kita, ketika sangat kesepian, ketika teringat hal-hal menyedihkan
ataupun menyenangkan, boleh jadi kita menangis.
Lagi, mungkin menangis identik dengan wanita,
makhluk ciptaanNya yang sebenarnya amat banyak keistimewaan pada dirinya. Tidak, menangis dekat sekali dengan semua
orang. Anak-anak, Ibu, Bapak, remaja perempuan maupun laki-laki, kakek, nenek.
Mungkin memang banyak orang yang mengaku bahwa dalam hidupnya ia pantang untuk
menangis, namun 99% saya yakin mereka semua pernah menangis meskipun hanya
sekali atau dua kali. Bahkan, seorang body guard, tentara, polisi, atlit, atau
apapun itu yang kita lihat fisik mereka sempurra, tak layak untuk menangis,
mereka pun pernah menangis. Ya, ketika mereka lahir, mereka sudah menangis,
Tapi bukan itu yang kumaksud menangis dalam hal ini. Bukan menangis karena
mereka lahir ke dunia, namun menangis karena sesuatu.
Menangis banyak manfaatnya, namun, sebagai Muslim
kita juga harus tahu batas-batas dalam menangis, kapan kita boleh menangis, apa
saja yang patut kita tangisi. Saya memang belum tahu pakemnya, dalam artian hal
apa saja yang boleh atau tidak boleh kita tangisi, namun, tentunya, tidak
dianjurkan menangis terlalu dalam karena hal yang bersifat duniawi. Bahkan,
ketika ada salah satu keluarga kita yang meninggal, kita tidak boleh menangis
terlalu dalam (meratapi).
Berikut beberapa manfaat menangis yang saya kutip
dari salah satu blog (http://senitea.wordpress.com/2012/04/22/kapan-terakhir-anda-menangis/)
- Membantu
penglihatan.
Air mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata itu sendiri sehingga membantu penglihatan kita, dapatkan dibayangkan bila mata kita mengalami kekeringan. - Membunuh
bakteri.
Dalam air mata terkandung cairan lisozom sebagai antibakteri alami yang mampu membunuh bakteri 90-95% hanya dalam 5-10menit. - Meningkatkan
mood.
Dengan menangis anda dapat mengurangi level depresi, sehingga mood anda akan terangkat kembali. Air mata ini mengandung 24% protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata. - Mengeluarkan
racun.
Hasil studi ahli biokimia William Frey mengungkapkan bahwa air mata yang keluar akibat menangis mengandung racun yang lebih tinggi dari yang terkena debu atau iritasi. Ternyata, air mata tersebutlah yang membawa racun keluar dari dalam tubuh. - Mengurangi
stress.
Air mata dapat mengurangi hormone stress dalam tubuh seperti endorphin, leucine-enkaphalin dan prolactin. Sehingga, dapat menurunkan level stress dan membantu melawan penyakit yang diakibatkan oleh stress seperti tekanan darah tinggi. - Melegakan
perasaan.
Hasil penelitian Dr Gerald R. Bergman, seorang profesor di Medical University of Ohio menunjukan bahwa 88,8% orang merasa lebih baik setelah menangis dan hanya 8,4% yang merasa lebih buruk.Ketika anda didera musibah, cobaan dan masalah. Namun, setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega.
Sedangkan menangis dalam
islam sangat dianjurkan, menangis bukanlah tanda lemahnya jiwa seseorang. Khalifah Umar bin Khattab RA, seorang khalifah yang terkenal
tegas dan tidak kompromi dengan kedzholiman dan mampu membuat ciut nyali
musuh-musuh islam. Namun, dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang dimiliki
ternyata beliau mudah sekali menangis ketika berdiri sholat menghadap Alloh SWT
atau saat berdzikir menyebut asma Alloh SWT.
Sosok yang lain yaitu Muhammad Al-Fattah, penakluk Konstantinopel. Beliau adalah sosok perkasa yang disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya dalam medan pertempuran, namun seringkali menangis tersedu-sedu saat mengadu kepada Alloh SWT di sepertiga malam di tengah-tengah kemah pasukannya yang terlelap kelelahan karena bertempur.
Sosok yang lain yaitu Muhammad Al-Fattah, penakluk Konstantinopel. Beliau adalah sosok perkasa yang disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya dalam medan pertempuran, namun seringkali menangis tersedu-sedu saat mengadu kepada Alloh SWT di sepertiga malam di tengah-tengah kemah pasukannya yang terlelap kelelahan karena bertempur.
Dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 58, Alloh SWT
berfirman:
“…apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha
Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”
Ada juga Hadist riwayat Bukhari-Muslim yang
berbunyi:
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, pada
suatu hari Rasulullah berkhutbah yang mana belum pernah aku mendengar khutbah
Beliau yang seperti itu. Maka Beliau bersabda dalam khutbahnya itu: “Andaikata
kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu semua akan sedikit tertawa
dan banyak menangis”. Anas berkata, “saat itu para Sahabat Nabi semuanya
menutup wajah mereka sambil menangis tersedu-sedu”.
Rasulullah SAW berpesan:
“Mata yang beku yang tidak mampu menangis adalah
karena hati orang itu keras dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa
yang telah diperbuat. Banyaknya dosa yang dibuat seseorang adalah karena orang
tersebut lupa mati, sedangkan lupa mati datang akibat panjangnya angan-angan.
Panjang angan-angan muncul karena terlalu cinta pada dunia, sedangkan terlalu
mencintai dunia adalah pangkal segala perbuatan dosa.”
Sekian, semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar